Kabar Reshuffle kabinet Pemerintahan Jokowi berhembus ketika video Jokowi memarahi menterinya beredar. Kabarnya ada 4 menteri kabinet Jokowi yang akan diganti diantaranya menteri kesehatan Agus Terawan, menteri pendidikan Nadiem Makarim, menteri hukum dan HAM Yasona Laoly dan menteri pariwisata Wisnutama.
Sunggguh aneh tapi nyata menteri-menteri yang akan diganti ternyata bukan menteri yang strategis mengurus tentang perekonomian negara. Padahal saat ini Indonesia sedang mengalami masalah krisis ekonomi, perekonomian Indonesia memang sudah ambruk sebelum adanya wabah covid-19 tetapi menteri-menterinya tidak ada satupun yang diganti dan masih dipertahankan sampai saat ini.
Seharusnya saat ini menteri-menteri itulah yang seharusnya di ganti atau di reshuffle, tapi kenapa malah menteri yang tidak ada hubungannya dengan masalah ekonomi yang mau di ganti.
Sebenarnya ada nama Sri Mulyani yang menjabat sebagai menteri keuangan yang seharusnya menjadi sorotan utama pada rencana pergantian menteri saat ini. Karena Sri Mulyani hanya mengandalkan pinjaman uang luar negeri untuk mengatasi masalah devisit keuangan negara. Belum pernah ada usaha atau gebrakan pemikiran dari menteri keuangan ini yang bisa menyelamatkan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik.
Bukankah pada video Jokowi marah-marah kemarin tema utamanya adalah penyaluran dana untuk covid-19 yang masih tersendat di bendahara negara (menteri keuangan). Pasalnya hanya sebesar 15 persen saja yang sudah tersalurkan untuk penanganan medis dan tentu angka itu terlalu kecil untuk UKM yang sudah terdampak ekonominya akibat covid-19.
Selain menteri keuangan ada menteri kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang tetap ngotot membiarkan TKA asal China masuk ke indonesia, yang saat ini banyak berdatangan di wilayah Kendari.
Menteri yang tidak becus dalam penanganan ekonomi dan terlibat KKN masih saja dipertahankan, sedangkan menteri yang tidak strategis dan tidak berpengaruh pada kondisi perekonomian negara malah akan diganti.
Negara saat ini bisa di ibaratkan sebagai orang atau badan yang sedang sakit keras dan sudah parah yang harus dilakukan operasi besar untuk menyembuhkannya, tapi sang dokter (Presiden) malah memutuskan hanya melakukan “face lift” (operasi kecil mengencangkan muka). Jadi reshuffle kabinet ini seperti halnya judul film horor menyeramkan tapi aslinya hanya film yang penuh dengan adegan komedi didalamnya.